Laman

Senin, 08 Maret 2010

My Extraordinary Love Story

Okay. So, this is my first post. I'll write it in a few parts.
Just enjoy it.
This is it.
***************************************************************************************

Taylor's POV (all wrote in her POV)

Pagi yang indah dan damai. Yeah, saking damainya aku sampai tidak bisa merasakan kedamaian itu. Yeah, yeah, di rumahku--FYI, it's my parents' house--sedang ada pertemuan (rapat istilahnya) para pejabat Lunabeau yang menjadikan rumahku ramai. Plus tiba-tiba...
"Krompyang!! Prang.. prang.. Dubrak!! Bruk.. bruk.. bruk!! Kyaaaaa!!!" seseorang berteriak dari arah dapur. Dibarengi dengan suara piring, kardus, dan kursi yang jatuh. Tentu saja aku bergegas pergi menuju sumber suara. Dan mendapati seseorang tengah berdiri dengan gemetar, ketakutan, dan berkeringat. Ditambah dengan muka pucat pasi dan mata merah karena menangis. Holy crap.
"Mom, apa yang Mom lakukan di situ?" aku bertanya heran kepada ibuu yang berada di atas meja makan.
"That.. there.. there's.. a.. a.. cockroach, Mac.." ibuku menjawab dengan gemetar. Poor woman.
"Mom, it's just a cockroach. Nggak usah takut." aku berkata dengan sedikit tertawa.
"But.. but.." ibuku berkata dengan terbata-bata.
"Come on, Mommy. It's gonna be okay. I'll tell Bryan to find and destroy the cockroach. Sekarang Mom turun, deh, dari meja. Nanti malu lho, kalo diliatin orang-orang." Aku membujuk ibuku untuk turun dari meja makan. Pelan-pelan dia turun. Thanks God. Akhirnya turun juga.
"Promise me, Mackie, I'll never see that disgusting cockroach anymore. Promise?" ibuku menatapku sambil mengeluarkan puppy face terbaiknya.
"Promise, Mom. Now, mom mendingan balik ke rapat aja, deh. Lagian ngapain sih, mom di dapur?" tanyaku.
"Nggak tau. Mom lupa. Hihi." ibuku cekikikan sambil ngeloyor pergi keluar dapur. Crazy Mommy.

Aku pergi menuju interkom yang ada di tembok, nggak jauh dari meja makan. Aku menghubungi Bryan. Tapi nggak ada jawaban.
"BRYANN!!" Aku teriak lewat iterkom.
"Y.. Yes, Ma'am." jawab Bryan gelagapan.
"What are you doing? What took you so long?" tanyaku marah-marah.
"I did asleep, Ma'am. Sorry."
"Bryan, buat ke-152 kalinya, aku bilangin ke kamu, jangan panggil aku Ma'am. Panggil pake nama aja, Ngerti. Taylor, kek. Apa, kek. Ngerti?"
"Yes, Ma-I mean Taylor."
"Kay. Sekarang kamu ke dapur. Cari kecoa yang bikin Mom teriak kayak mau nglahirin. Buang. Tapi jangan di bunuh. Ngerti?"suruhku
"Yes, Ma'am"jawabnya. "I mean Taylor." koreksi Bryan dengan gelagapan.
"Whatever."kataku sambil meninggalkan interkom, menuju pintu dapur. Dan pergi ke kamarku tercinta.

Aku memikirkan sesuatu. 'Kayaknya ada yang lupa, deh.' pikirku. Shit! Aku lupa ngenalin diriku sendiri. Udah sejauh ini belum perkenalan. Bego banget.

Hai, hai. Aku Taylor. Panjangnya Taylor McKayla Mitchelle-Richardson. 17 tahun. Single. Tampang bule (ya iyalah!). Rambut warna oranye atau vibrant red (di warna. aslinya coklat madu). Mata abu-abu. Tinggi enggak, pendek enggak. Sedang.

Ibuku namanya Axanna Rebecca Richardson. Dari Amerika. Franklin tepatnya. Rambut coklat madu. Mata abu-abu. Hidung mancung. Lebih pendek dari aku.

Ayahku Charlie Raphael Richardson. Dari Swedia. Keturunan Inggris. Rambut pirang kecoklatan. Mata biru. Lebih tinggi dari aku. Orang penting di negaraku. Presiden. Tapi kita sekeluarga suka hidup sederhana.

Terus ada sekretaris setiaku. Bryan. Bryan Stuart Warfare. Asal Florida. Orang tua udah lama meninggal. Pindah ke Lunabeau buat refreshing, tapi diangkat jadi sekretaris pribadi. Punya kakak. Zachary William Warfare. Jadi pengawal pribadiku. Mata coklat hazel. Rambut coklat. Perawakan tinggi, sedikit berotot, dan manis (kata maidsku). 18 tahun. Zac 19.

Lunabeau adalah pulau kecil (seukuran Singapura) di sebelah Hawaii. Nggak ada yang tau soalnya nggak masuk peta. Makanya makmur. Pendiri+penemu: ayahku. Pas liburan musim gugur. Punya 4 musim. Rada aneh juga.

Wuih, capek. Perkenalan 6 orang. 5 orang, 1 benda. Tidur dulu, deh. Capek.
*************************************************************************************

Okay, that was the first post. Little bit suck, but comment it, kay?
I'll gonna post the second part. In Friday, maybe. If I can. So, enjoy it, comment it. I'll appreciate it.

Thx.

xoxo,
Mitchie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar